Hmmm newbie dapet pertanyaan ujian  dari suhu the_sixth_sense aka kinoy nih soal kopling. Ya sudah sebagai  murid teladan newbie coba menggabungkan ilmu-ilmu yang telah ditimba  dari berbagai pelosok internet dan mencoba merangkumnya dalam blog ini,  moga-moga pengertian newbie tidak tersesat ! Kalau terlihat banyak mirip  dengan situs-situs di internet ya harap maklum wong memang copy paste  comot sana sini dan dirangkum jadi semacam kliping....
Ok dah mulai....
Mulai dari mana yah.... bingung :D
sumber : http://www.carbibles.com/, http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2021813&page=119, http://www.bengkelgratis.com/ dan lain-lain
Pendahuluan :
Kopling  atau Clutch, fungsinya untuk  meneruskan (dan memutuskan) putaran tenaga mesin supaya tersalur sampai  ke gear box (transmisi) dan bakal diteruskan lagi ama gear-gear di dalam  gear box ke drive shaft dan ujungnya roda. Asal persneleng masuk gigi  dan pedal kopling digerakkan maka putaran mesin akan diteruskan ke roda.  Tetapi bila gigi netral dan atau kopling diinjak full maka putaran  mesin tidak "konek" dengan putaran roda - alias ga ngefek mau gas  dilepas atopun di"rev" sampe rpm redline sekalipun.
Dari penjelasan barusan, newbie  bagi dalam 3 komponen:
1. Putaran Mesin / Tenaga dari  mesin.
2. Bagian Kopling dan  konco-konconya
3. Bagian yang mutar gearbox  (cukup sampe bagian yang mutar gearbox aja *baca input putaran ke  gearbox*, kalo bahas dalemannya gearbox lebih panjang lagi....)
4. Udah 3 ntuh aja, kalo sampe  roda mesti jelasin gearbox dulu.... panjang critanya hehehehe
Bagian 1 :
Putaran mesin pan digerakkan ama  piston. Piston menggerakkan CrankShaft. Nah putaran CranckShaft ini  yang terbaca ama tachometer di dashboard dengan satuan RPM aka Rotation  Per Minutes atau Putaran Per Menit. Nah dari Crankshaft dihubungkan  secara langsung ama Flywheel atau  juga disebut Roda Gila. Jadi  putaran Mesin = putaran Crankshaft = putaran Flywheel = RPM yang terbaca  di tachometer.
Nah gambar 1 di bawah ini adalah  diagram Aerio / Next G, yang no 23 adalah Flywheel, yang no 24 adalah  pilot bearing (akan dijelaskan selanjutnya). Klik gambarnya aja biar  lebih gede.  
gambar  1
Jadi Flywheel selalu muter bareng mesin. *1
Bagian 3 : (Sori jelasin  bagian 3 dulu baru bagian 2)
Bagian yang mutar gear box,  maksudnya yang mutar gear-gear di dalam gear box, bukan gear box nya :D.  Nah bagian ini disebut sebagai Layshaft  atau Input Shaft atau Transaxle Input Shaft.
Gambar 2 berikut diagram Aerio /  Next G untuk bagian transmisi manual, no 1 adalah Layshaft atau  Transaxle  Input Shaft. Layshaft ini bakalan digerakkan oleh mesin (baca  flywheel) kalo pedal kopling tidak diinjak, kalau pedal kopling diinjak  maka Layshaft ini tidak ikut mutar bareng mesin (baca flywheel). Biarpun  mesin idle tapi mobil diam ditempat, kalau pedal kopling tidak diinjak  maka Layshaft ini juga mutar bareng flywheel. Nah bagian nantinya  bakalan mutar roda adalah no 23 di gambar 2 ini, yaitu Transmision Counter Shaft atau Output Shaft. Nah Output Shaft ini  bakalan mutar bareng Input Shaft (Layshaft) kalau gigi dimasukin, kalau  gigi netral Output Shaft nya diem. 
gambar 2 
Jadi Input Shaft / Lay Shaft  berputar sebagai input putaran untuk menggerakkan gear di transmisi,  dimana Input Shaft ini akan berputar mengikuti putaran mesin (baca  flywheel) bila pedal kopling dilepas, dan tidak berputar mengikuti mesin  (disengaged) bila pedal kopling di tekan. So Input Shaft ini ikutan mutar bareng  mesin (baca flywheel) ato tidak (bareng mesin) tergantung dari kopling.  *2
Bagian 2 : (nah ini yang  mau diterangkan dari blog ini)
Kopling alias Clutch. Nah bagian  yang "bermain" di sini adalah flywheel,  pressure plate (bagian dekrup) dan clutch  plate (kampas kopling).  Flywheel sudah dijelaskan di Bagian 1 selalu berputar mengikuti mesin. Dekrup atau Clutch Cover Assy terlihat pada no 1 di gambar 3 di  bawah ini. No 2 di gambar 3 adalah Disc  Clutch / Clutch Plate / Kampas Kopling.
gambar  3
Coba perhatikan gambar 4 dan  gambar 5, di situ terlihat adanya Clutch Cover Assy. Clutch Cover Assy ini terdiri dari Clutch Cover, Diaphragma  Springs dan Pressure Plate.  Coba perhatikan gambar no 6 & 7 (thanks to bro kijangtua atas  foto-fotonya), keduanya adalah foto dekrup atau Clutch Cover Assy dari  sisi yang berbeda. Terlihat di gambar 6 adalah Clutch Cover dan  Diaphragma Springs. Sedangkan di gambar 7 bagian yang mengkilat seperti  cakram rem adalah Pressure Plate.
Penjelasan tentang Clutch Cover Assy.
- Clutch Cover Assy ini adalah satu bagian utuh dari Clutch Cover, Diaphragma Springs dan Pressure Plate, karenanya ketiga bagian ini selalu berputar bersama-sama tidak terpisahkan.
- Diaphragma Springs terhubung ke Clutch Cover oleh semacam pin atau baut di bagian tengah dari Diaphragma Springs (tidak tepat di tengah2) sehingga mirip seperti jungkat-jungkit dimana bila satu ujungnya ditekan maka ujung yang lain akan terangkat dengan poros adalah pin atau baut pengikatnya.
- Sisi Luar dari Diaphragma Springs terhubung ke Pressure Plate.
- Bila merujuk pada gambar 4 & 5, serta dari poin penjelasan sebelumnya, maka : bila sisi dalam dari Diaphragma Springs ditekan ke arah kiri (baca mendekat Clutch Plate), menyebabkan Pressure Plate tertarik ke arah kanan (baca menjauh Clutch Plate); sebaliknya bila tekanan terhadap sisi dalam dari Diaphragma Springs dilepaskan, maka Pressure Plate kembali tertekan ke arah kiri (baca mendekat Clutch Plate / Disc Plate / Kampas Kopling).
- Clutch Cover Assy ini diletakkan pada batang Layshaft / Input Shaft dengan bertumpu pada throw-out bearing / deklaher / clutch release bearing.(Penjelasan sederhana tentang bearing baca di sini), sehingga Clutch Cover Assy ini tidak berputar bersama-sama dengan Layshaft / Input Shaft. *3
- Clutch Cover Assy ini "diikat" kan ke Flywheel dengan baut, sehingga Clutch Cover Assy ini ikut berputar bersama-sama dengan Flywheel. *4
- Bagian tengah dari Clutch Cover Assy (yang berarti bagian Diaphragma Springs-nya) ditopang oleh bearing yang disebut Clutch Release Bearing atau Deklaher atau Throw-out Bearing (silahkan melihat gambar 3 no 4; gambar 8 foto kanan). Bearing ini dapat bergeser / slide pada Layshaft/Input shaft yang dioperasikan oleh Clutch Release Shaft. Bearing ini akan ditekan oleh Clutch Release Shaft (perhatikan gambar 3 no 5) apabila pedal kopling diinjak. Yang artinya bila pedal kopling ditekan akan menyebabkan bearing ini bergeser menekan Diaphragma Spring, Diaphragma Springs akan terungkit pada pivot / pin-nya yang akan menyebabkan Pressure Plate tertarik menjauh dari Plat Kopling. Jadi Clutch Release Bearing atau Deklaher atau Throw-out Bearing yang dioperasikan oleh injakan pedal kopling menyebabkan berkurangnya tekanan pressure plate ke Plat Kopling / Clutch Plate. *5
gambar 4
gambar 5 
gambar 6
gambar  7
gambar  8 - kiri : pilot bearing, kanan : deklaher / throw-out bearing / clutch  release bearing
Nah sekarang gambar no 9, ini  adalah foto Clutch Plate / Disc Clutch /  Kampas Kopling. Kalau diperhatikan sebenarnya terdiri dari  piringan/disc/plate dan ada Per dan ada Friction Material atau yang  seperti Kampas Rem dan ada bagian tengahnya yang bergerigi. Bagian yang  bergerigi ini akan terpasang pada Layshaft di bagian Layshaft splines. Perhatikan pula gambar 2 di atas,  pada no 1 yaitu Layshaft / Input Shaft di ujung kiri nya ada semacam  gerigi, itu adalah Layshaft splines.  Perhatikan juga gambar 10 di bawah, di sebelah kiri juga terlihat  Layshaft splines. Nah karena bergerigi maka Clutch Plate ini akan  bergerak bersama-sama dengan Layshaft, meski demikian Clutch Plate ini  dapat bergeser-geser (slide) sepanjang Layshaft  splines ini.
Jadi Clutch Plate / Kampas Kopling selalu bergerak bersama-sama  Layshaft / Transaxle Input Shaft.*6
gambar 9 
PERUMUSAN
Dari  penegasan yang di highlight kuning, dikumpulkan sebagai berikut :
- Jadi Flywheel selalu muter bareng mesin. *1
- So Input Shaft ini ikutan mutar bareng mesin (baca flywheel) ato tidak (bareng mesin) tergantung dari kopling. *2
- Clutch Cover Assy ini tidak berputar bersama-sama dengan Layshaft / Input Shaft. *3
- Clutch Cover Assy ini ikut berputar bersama-sama dengan Flywheel. *4
- Jadi Clutch Release Bearing atau Deklaher atau Throw-out Bearing yang dioperasikan oleh injakan pedal kopling menyebabkan berkurangnya tekanan pressure plate ke Plat Kopling / Clutch Plate. *5
- Jadi Clutch Plate / Kampas Kopling selalu bergerak bersama-sama Layshaft / Transaxle Input Shaft.*6
 
Maka  terangkum menjadi :
*1  & *4 : Flywheel dan Clutch Cover Assy (Dekrup) selalu bergerak  bersama mesin. *7
*2,  *3 & *6 : Clutch Plate bergerak bersama Layshaft (Transaxle Input  Shaft) *8
*5,  *7 & *8 :
Bila  pedal kopling tidak diinjak maka Pressure Plate pada Dekrup akan  menekan Clutch Plate ke arah Flywheel, sehingga Flywheel, Dekrup,  Clutch Plate & Layshaft bergerak sebagai satu kesatuan. *9
Bila  pedal kopling diinjak maka Clutch Release Bearing akan  menyebabkan Dekrup melepas tekanan Clutch Plate sehingga Clutch Plate  tidak menekan Flywheel, sehingga  Flywheel + Dekrup bergerak  terpisah dari  Clutch Plate +  Layshaft. *10
KESIMPULAN CARA KERJA KOPLING TRANSMISI  MANUAL
Ditarik  dari *9 & *10 :
Pedal Kopling TIDAK diinjak : Flywheel +  Dekrup & Clutch Plate + Layshaft bergerak sebagai satu kesatuan.
Pedal Kopling diinjak : Flywheel + Dekrup  bergerak terpisah dari Clutch Plate + Layshaft.
Penjelasan  lebih lengkap :
- Pedal Kopling diinjak maka melalui sistem mekanis / hidrolis menyebabkan Clutch Release Shaft / Fork menekan pada Throw-out Bearing / Deklaher / Clutch Release Bearing; Deklaher akan menekan bagian tengah dari Diaphragma Springs (bagian dari Dekrup); Diaphragma Springs akan terungkit pada pin /pivot yang tertancap pada Clutch Cover (bagian dari Dekrup juga) sehingga ujung terluar dari Diaphragma Springs menarik Pressure Plate (bagian dari Dekrup juga) menjauh dari Clutch Plate (kampas kopling); Tidak menekannya Pressure Plate menyebabkan Kampas Kopling tidak menekan ke arah Flywheel; Flywheel tetap berputar bersama mesin tetapi tidak memutar gearbox karena Kampas Kopling tidak menekan Flywheel.
- Begitu Pedal Kopling mulai  dilepas maka tekanan pada Throw-out Bearing / Deklaher / Clutch Release  Bearing dilepas; Diaphragma Springs menekan kembali Pressure Plate ke  arah Clutch Plate (kampas kopling) yang pada gilirannya Kampas Kopling  menekan ke Flywheel; Per yang ada di Clutch Plate mengabsorb hentakan  awal ketika Kampas Kopling menyentuh Flywheel; Dan begitu Pedal Kopling  benar-benar dilepas maka Kampas Kopling menekan Flywheel dengan penuh.  Friction Material (kampas) pada Clutch Plate yang menjaga tidak selip  terhadap Flywheel dan menyebabkan Input Shaft dari gearbox berputar pada  kecepatan putar yang sama terhadap Flywheel.
 
Kopling  terbakar / Gosong (Burning Clutch) 
Bila  kita menahan pedal kopling pada satu posisi dimana Clutch Plate (Kampas  kopling) tidak secara total / sempurna menekan ke Flywheel. Pada  keadaan ini Flywheel berputar dan mengesek Friction Material pada plat  kopling dan memanaskannya kira-kira seperti kampas rem yang memanas  karena bergesekan dengan cakram rem. Melakukan hal ini dengan cukup  sering maka akan tercium bau gosong dari Friction Material di Clutch  Plate. Hal lain juga dapat saja terjadi bila anda punya kebiasaan  meletakkan kaki kiri di pedal kopling pada saat kendaraan berjalan  normal; sedikit tekanan pada pedal kopling mungkin saja sudah cukup  untuk melepaskan tekanan Clutch plate ke Flywheel sehingga kehilangan  grip dan bikin terbakar/gosong. 
Kopling  selip
Jika  Kopling / Clutch mengalami problem mekanikal, bisa dari diaphragma  springs yang lemah dan tidak dapat memberikan tekanan yang cukup, atau  biasanya dari Friction Material (kampas) pada Clutch Plate yang sudah  habis termakan / tipis. Pada kedua kasus tersebut, Kopling tidak menekan  sempurna pada Flywheel; dan pada beban yang berat seperti waktu  berakselerasi dengan gigi tinggi atau menaiki tanjakan, kopling sedikit  terlepas dan akan berputar dengan kecepatan yang berbeda dengan  kecepatan putar flywheel. Kita akan merasakan kurangnya / hilangnya  tenaga atau RPM mesin bergerak naik tapi mobil tidak / kurang  berakselerasi. Bila dibiarkan terus lama-lama akan mengalami kopling  gosong / terbakar.
Clutch Pilot Bearing
Terus  dimanakah letak Pilot Bearing yang juga direkomendasikan diganti  bersamaan dengan Kopling ?
Perhatikan  gambar 1, no 24 adalah Pilot Bearing. Juga perhatikan gambar 10 dan  gambar 2, pada ujung dari Layshaft / Transaxle Input Shaft - lebih ujung  daripada Layshaft splines (gerigi pada Layshaft); di sanalah letak  bearing ini yang juga letaknya, menghubungkan engine crankshaft (letak  flywheel juga) dengan transaxle input shaft (layshaft).
- Ketika kopling tidak menekan sempurna ke Flywheel maka engine crankshaft & layshaft berputar dengan kecepatan berbeda, Clutch Pilot Bearing ini membuat Transaxle input shaft (yang panjangnya sampai ke engine Crankshaft) berputar secara indipendent terhadap engine crankshaft.
- Ketika kopling menekan sempurna ke Flywheel, engine crankshaft & layshaft berputar sebagai satu kesatuan dan Clutch Pilot Bearing ini tidak diperlukan.
Bila  Clutch Pilot Bearing ini rusak maka akan menimbulkan bunyi terutama  waktu kopling tidak menekan ke flywheel. Harganya tidak terlalu mahal  sehingga dianjurkan diganti pula waktu ganti kopling.
gambar  10
Dari penjelasan-penjelasan di atas  terlihat bahwa komponen yang berpengaruh terhadap kerja kopling adalah  Dekrup, Kampas Kopling, Deklaher demikian pula disebut mengenai Pilot  Bearing yang turut berperan terhadap kerja kopling; sehingga bila  dilakukan pergantian sebaiknya diganti semuanya biar sekali kerja.  Sedangkan Flywheel sifatnya seperti piringan cakram rem yang tidak perlu  diganti meski demikian bila ternyata aus tidak merata perlu dilakukan  pembubutan untuk meratakan permukaan flywheel.
Demikian juga dari penjelasan di  atas dapat ditarik kesimpulan bagaimana cara memperlakukan kopling agar  awet, seperti :
- Injak kopling full atau lepas sama sekali, dengan menginjak full maka tidak terjadi selip kopling, demikian pula dengan melepas sama sekali.
- tidak meletakkan kaki kiri di atas pedal kopling waktu berjalan normal karena dapat dengan tidak sengaja sedikit menekannya
- Tidak melakukan setengah kopling, meski di tanjakan sekalipun, lebih baik memanfaatkan handrem untuk menjaga mobil melorot.
- dsb
Harga clutch-set di foto atas silahkan liat di : http://otodiy.blogspot.com/2009/11/kijangtua-ganti-shockbreaker-aerio.html ada report dari bro kijangtua waktu beli kopling set.
Demikian pengertiaan newbie mengenai cara kerja kopling transmisi manual. Bila ada kesalahan mohon dikoreksi. Maaf bila bahasanya acak kadut.
regards,
singachu




 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar